Kamis, Desember 27, 2007

SEMU

Janganlah kau bangga akan hidupmu
Janganlah kau bangga dengan ragamu
Karena kehidupan itu semu
Semu dalam hidup
Mengantar manusia pasrah kepada-Nya

Tiada perlawanan
Tiada tiada keingkaran
Meskipun hidup dalam raga semu
Kekuatan juwa menjadi satu
Mengantar manusia dalam kesempurnaan
Senyumlah dalam matimu
Menagislah dalam hidupmu
Ukir cinta dalam hatimu
Hiasi renungan dalam pikiranmu
Semu raga kuat makna
Semu jiwa siapkan siksa
Mendepak cakrawala bernian dengan-Nya
Dalam impi maknakan hamba
Desember 2004
Selengkapnya »»

Rintihan

Rasa itu begitu besar
Bisa membuat bulu kuduk bergetar
Tiada tahan tiada kekuatan
Hanya rintihan penuh jeritan
Rasa itu datang lagi
Setelah sekian lama menghilang
Hidup terasa mau diakhiri
Tak kuat menahan rintihan hati
Jeritan tangis wujud nyata lara
Raungan kehidupan membungkam sukma
Lamunan jadi pelarian
Rasa nikmat dalam kesendirian
Umur dimakan usia
Roda terus berputas
Hidup akan berjalan
Meskipun berat
Tapi... harus...
Desember 2004




Selengkapnya »»

FIRASAT CINTA

Hari ini ku melihat wajahnya
Sepuas kumelihat awan diangkasa
Tiada yang melarang
Tiada yang menghalang
Hari ini adalah hari yang bahagia
Meskipun tidak sebahagia ketika kumiliki dia
Meskipun tidak sebahagia ketika kubelai rambutnya
Hari ini kunanti lagi
Dalam perjalanan cinta nan abadi
Yang mungkin tak mengenal henti
Lorong kehidupan yang dalam
Pikiran cinta yang dangkal
Penetahuan tentang hidup yang sempit
Kadang menghalangi kepemilikan tentang cinta
Apakah aku mencintainya?
Ketika kecumburuan menjelma
Ketika asingan melanda
Timbul rasa benci tak kunjung sirna
Ingin memiliki dirinya secepatnya
Sehingga tiada yang bisa mengganggunya
Dan tiada yang bisa menyentuhnya
Dalam perjalanan cinta
Sebuah kata menjelma menjadi sua
Dalam pikiran maya yang diharap nyata
Seorang pujangga menoreh tinta hitam dengan pena
Menyusuri kertas nan putih dan polos
Guna menulis catatan pena
Dengan mengakhiri kata
AKU SELALAU MENCINTAINYA
Bung, desember 2006




Selengkapnya »»

Cerita Hidup

Kehidupan yang diberikan oleh Tuhan pada dasarnya harus kita syukuri. Kenapa demikian, karena ada beberapa aspek yang mengharuskan kita melakukan itu. Diantaranya kita diciptakan sebagai manusia, kita berikan akal, dan kita diberikan kekuatan untuk menjalninya.
Segelintir dari kita ada yang hanya diberikan kenikmatan dalam bentuk nyawa, tapi tidak diciptakan sebagai manusia, ada juga yang diberikan semuanya tetapi tidak diberikan akal, dan kadang ada yang hanya diciptakan tapi tidak diberi kekuatan untuk menjalaninya.
Tetapi, patutkah kita bersyukur dengan beratnya hidup yang kita jalani? Patutkah kita bersyukur tatkala semakin hari kita hidup kita semakin dihadapkan pada berbagai masalah? Pada berbagai pilihan-pilihan sulit dan kita harus memilihnya? Patutkah kita bersyukur, karena nafas yang diberikan Tuhan sampai saat ini justru membuat kita hidup dalam kebimbangan?
Sebagian dari kita, bahkan kebanyakan menganggap hidup itu sebagai ujian. Agamapun yang kita yakini sebagai penuntun hidup, yang menjadi navigator kita selama menjalani umur yang diberikan oleh Tuhan juga mengisyaratkan hal serupa. Tat kala hidup sifatnya sebagai ujian, ketika kita lulus dari ujian yang satu maka kita akan memasiki level selanjutnya. Tentu saja bagi sang pejuang yang suka tantangan akan mengambil level yang lebih tinggi. Sehingga kemahiran, kecekatan dan kemampuan akan lebih teruji. Dan Tuhan ternyata menciptakan manusia memang sebagai pejuang yang diberikan berbagai ujian yang berlevel-level sesuai dengan kemampuan. Betapa adilnya Tuhan.
Ketika hal itu terjadi pada manusia, maka selayaknyalah kita juga bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan. Walaupun dalam bentuk cobaan. Ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas. Kenapa demikian? Kenapa kita harus bersyukur? Jawabannya adalah karena kita telah terpilih menjadi pejuang, diri kita sudah terpilih jadi petarung. Bukan sembarangan yang memilih, tetapi yang memilih kita adalah Tuhan.
Mungkin selama proses penciptaan, kita sudah menyingkirkan berbagai lawan untuk menjadi pertarung hidup di dunia. Dan selama pertarungan itu kitalah pemenangnya, dan lawan kita yang jumlahnya jutaan itu tereliminasi. Bisa jadi karena kontrak yang kita tawarkan itu menggiurkan di mata Tuhan, mungkin kita punya sisi lebih sehingga kitalah yang dipilih, atau bisa jadi ada banyak kemungkinan sehingga kitalah yang terpilih menjadi petarung.
Setelah diumumkan sebagai pemenang kitapun dikarantina selama sembilan bulan untuk dilatih oleh pelatih-pelatih professional. Selama proses latihan itu kita dibekali berbagai senjata untuk menjalani perjuangan setelah kita diturunkan di medan pertempuran yang berlevel-level. Masa latiham umumnya 9 bulan 10 hari, tetapi ada yang kurang dan ada juga yang lebih. Bagi yang duluan bisa jadi kerana dia menganggap bahwa bekal yang dibawanya sudah cukup dan sudah tidak sabar untuk bertarung. Kadang setelah keluar mereka shock dengan keadaan yang ada dan harus menjalani kembali proses karantina di medan permainan dengan masuk ke dalam tabung atau kotak yang suasananya mirip dengan suasana karantina dulu. Alasannya sederhana, hanya untuk adaptasi. Bagi yang kelebihan waktu dimasa karantina juga kadang harus dikeluarkan secara paksa dari proses karantina. Bisa jadi karena pejuang itu terlalu fobia menghadapi medan permainan yang sebenarnya dia belum pernah rasakan sebelumnya. Kadang untuk pejuang seperti ini juga dilakukan adaptasi dengan cara yang hampir sama pada pejuang yang kurang bulan tadi. Tujuannya pun untuk proses adaptasi.
Tetapi, dalam prosudural permainan yang dijalani kita tidak boleh lupa. Sebelum kita terjun ke medan permainan dan menjadi pejuang, kita telah teken kontrak dengan sang pembauat permainan. Banyak poin-poin yang kita tandatangani. Salah satu diantaranya adalah kalau kita tidak mampu melanjutkan permainan ini kita siap game over di level manapun. Kita setuju dengan kontrak itu.
Tangisan saat kelahiran bak tanda rasa senang kita karena telah terpilih jadi pejuang. Selamat bagi anda semua yang telah terpilih jadi pejuang. Permainan terus berjalan, apakah kita akan dieliminasi diawal-awal permainan? Ataukah kita bisa menyelesaikan permainan ini dengan memperoleh bonus stage dikemudian hari? Silahkan masing-masing dari kita memutar kepala, membuat strategi, dan perlu diingat protab untuk permainan ini sudah ada. Jadi percuma strategi yang dibuat kalau tidak sesuai dengan protab. Yang memiliki lisensi untuk mengeluarkan protab adalah navigator kita yaitu agama.
Apakah kita akan memilih navigator yang salah sehingga memberikan kepada kita protab yang salah? Sehingga strategi yang kita buat tidak berarti apa-apa karena protab kita salah? Di negara kita telah ada 5 navigator yang diakui pemerintah. Jawabannya adalah mari kita mencari.. Selamat mencari semoga kita temukan navigator kita.
Jadi setelah ini, patutkah kita mencaci dengan apa yang di berikan oleh Tuhan? Baik itu berupa nikmat ataukah cobaan. Nikmat tak anyal hanyalah sebagai bonus stage dalam permainan. Menurut permisalan diatas, ternyata semakin sulit hidup orang didunia maka semakin matang proses karantina yang dia jalani dulunya. Sehingga dia bisa masuk ke level-level permainan yang lebih tinggi dan tidak bisa dimasuki oleh kebanyakan orang. Patutkan kita menggerutu bahkan mencaci Tuhan, sementara kita sudah dijadikan orang pilihan? Dijadikan petarung yang diberikan kesempatan untuk melanjutkan permainan? Diberi kesempatan untuk memilih navigator dan protab yang tepat dalam menjalani semuanya? Pilihan itu dikembalikan kepada kita. Siapa yang mau mengambil pilihan itu silahkan. Bagi yang tidakpun silahkan.
Selayaknya sebuah permainan (game) jumlah poin akan dihitung setelah menyelesaikan permainan. Game Mariobros misalnya, ketika kita salah jalan maka kita tidak akan menemukan finish. Disinilah peran sang navigator dan protabnya untuk kita menyelesaikan permainan ini. Kapan ini akan berakhir? Hanya sang pembuat permainan yang tau.




Selengkapnya »»

Avicenna 2003

Perjalanan waktu dalam usia
Mengantarku ke gedung besar diatas tanah berhektar2
Tapi....
Ku merasa sendiri
Seperti didalam hutan belantara yang gelap gulita
Bingung..takut... tak tau mau kemana
Ku tak tau siapa2
Disampingku, dibelakangku, didepanku
Semuanya bisu
Tiada yang menghiraukan satu dengan yang lain
Semua masih terlihat asing
Coba ku tabah dengan semua
Semua terlihat sama... tiada yang lebih tiada yang kurang
Satu hari, dua hari, tiga hari...
Masih terlihat sama...
Tak terasa hampir tiga tahun kita lewati
Kalian sudah menjadi diri kalian sendiri
Akupun sudah menjadi diriku sendiri
Kadang kumerasa asing di depan kalian
Kadang kalian kuanggap asing didepanku
Apakah aku harus merubah dirku agar semua menjadi biasa???
Tidak...
Aku adalah aku...
Kalian adalah kalian...
Heterogen...
istilah pantas kulekatkan dikomunitas 280 orang yang tiap hari bersamaku mununtut ilmu
Heterogen..
Kerana ada 1001 orang yang memilki nuasa berbeda dalam komunitas ini
Ada yang cuek, bureng, modis, kritis, bahkan sok artis
Semua ada
Semua menjadi diri mereka sendiri
Tapi....
Perbedaan bukan berati perpecahan
Aneka ragam adalah kekayaan
Kasih sayang adalah kemutlakan
Dari perbedaan ada penghormatan
Dari penghormatan ada pepenghargaan
Dari penghargaan ada persatuan
Karena kami sadar
Kami berngkat dari sati rasa menuju satu cita
Avicenna 03



dipersembahkan untuk inaugurasi 2005




Selengkapnya »»

AWAN

A w a n
Pernah kita merenung ketika melihat awan
Pernah kita berfikir tentang kehidupan
Dan pernah kita menengok tentang perasaan
Awan yah awan
Dia begitu putih
Melambangkan kepolosan
Melambangkan kesucian
Begitu banyak kita melakukan kesalahan
Bagitu banyak kita melakukan dosa
Seiring berjalanya waktu dan peradaban
Pernah kita berpikir ketika melihat awan
Dia selalu bergerak
Melambangkan perasaan hari yang selalu berganti
Melambangkan ketidak seriusan kita menanti
Seseorang yang begitu berarti
Terukir indah di dalam hati
Cinta
Kenapa dan kenapa kita harus mencintai
Kenapa dan kenapa harus ada perasaan cinta
Diantara dua anak manusia
Cinta
Kadang bisa terbagi
Kadang bisa pergi
Dan kadang bisa memberi
Cinta
Inilah cinta
Kata yang indah menganggap berarti cinta
Kepemilikan tentang cinta kadang menjerumuskan kita
Cinta
Apakah mencintai harus memiliki
Atau memberi dengan sepenuh hati
Ketika cinta datang dan menjelma
Hidup terasa begitu bahagia
Hidup terasa bagaikan disurga
Cinta
Kenapa kau datang pada manusia
Kenapa kau menjelma dalam hatinya
Melukis perasaan hidupdiantara keduanya
Awan
Bisakan kau menjelma dalam hati manusia
Menyibak lara belenggu hatinya
Mengais putih dalam perasaannya
Cinta
Sekali lagi aku ingin bertanya kepadamu
Bolehkan aku merasakan belaianmu
Cinta
Apakah memiliki baru bisa mencainta
Atau memberi perhatian sepenuh hati
Cinta
Apakah kebahagiaanku cukup dengan melihat dirinya
Melihat senyumnya
Tidak membiarkannya bersedih
Dan tidak membiarkannya sendiri
Cinta
Terlalu sempitkah aku memandangmu
Atau salahkah pendapatku tentangmu
Tuhan
Hanya Kau pelabuhan terakhirku
Melarikan semua perasaan cintaku
Melampiaskan semua mimpi indahku
Tuhan
Berilah kesempatan bagiku
Sehingga setiap hari aku melihatnya
Meskipun tidak untuk memilikinya
Bagaikan awan diangkasa
Yang tidak pernah hilang walau ditelan panas
Yang tidak pernah surut walau dibungkam dingin
Dan tidak pernah tua walau ditelan masa.
Tuhan
Lindungilah dirinya
Tunjukkanlah orang terbaik bagi dia
Jangan sampai dia bersedih
Jangan sampai dia tersakiti dan teraniaya
Oleh perasaan yang mengatasnamakan cinta
Seperti diriku yang selalu mencintainya.
Bung, desember 2005





Selengkapnya »»

RINTIHAN RAKYAT

Kami mengais diatas tanah kami
Demi mencari sesuap nasi
Kami menanam diatas tanah kami
Demi menjalani hidup diesok hari
Kami berdiri diatas bumi ini
Demi menuntut hak-hak kami
Terlalu banyak keringat kami mengalir
Terlalu sering air mata kami menetes
Terlalu bangyak tangisan lapar anak kami
Dalam kejayaan kami ditindas
Dalam kebisuan kami bermegah
Dalam hutang kami berlimpah
Karopsi adalah kejayaan
Kalusi adalah kebiasaan
Nepotisme adalah anjuran
TUHAN...
Cucilah hati-hati kami
Kembalikanlah negri ini kepada kedamaian
Dalam alunan Indonesia Raya baertaut jaya
Jauh dari orang-orang yang tidak punya hati manusia.
Desember 2005





Selengkapnya »»

Senin, Desember 24, 2007

Kontak Person dan Kontak Jodoh

Jam dindingku sudah menunjukkan pukul 12.13 siang. Mataku baru terbuka dari tidur pukul 03.00 tadi subuh. Hal yang terjadi secara tak sadar. Karena komputer dikamarku masih on dengan melantunkan musik yang sejak semalam ku putar. Lagu ungu yang berjudul tercipta untukku menyapaku siang ini.
Termenung…. Itulah hal yang pertama ku lakukan. Selain menyadri betapa pemalasnya diriku yang bangun begitu siang, lagu ungu yang melantung mengingatkanku pada seseorang. Wajahnya yang selalu membuat hatiku gundah. Gundah ketika dalam sehari tidak mendengar suaranya ataukah ketika SMS ku tidak dibalas. Wajah itu membuatku termenung siang ini.
Refleks.. tepatnya kukatakan begitu. Karena ketika terbayang wajahnya tanganku langsung mencari-cari handphone ku dengan harapan ada SMS masuk dari dirinya untuk diriku. Ataukah sekedar miscall yang membenarkanku menelponnya untuk mengatakan “Ada apa, maaf tadi lagi tidur ?”. ternyata tidak ada.
***
Nama…Dirman Sudibyo. Umur… 26 tahun. Tinggi…170 Cm. Berat… 70 Kg. Rambut belah cepak dan kulit sawo matang. Hobi… Makan. ( foto seteleh ini kukirimkan lewat MMS )
Mendambakan :
Seorang wanita, tinggi semampai ( asal jangan lebih tinggi dariku ) kulit putih. Hidung mancung. Usia max 25 tahun.
Pilih…. Kirim pesan…..
Tak berapa lama hendphone ku berbunyi.. bip..bip.. ada satu sms masuk. Setelah kubuka ternyata laporan pengiriman. Hatiku lega bercampur was-was. Sms tadi kutujukan ke biro jodoh yang kudapatkan pada salah satu majalah terkenal dinegeri ini.
Sebenarnya, aku merasa benci dengan apa yang kulakukan. Aku merasa menjadi orang yang (lebih tepatnya) tidak laku alias sekarang aku menjadi bujang lapuk. Tapi apalah lagi yang bias kulakukan. Harapanku Cuma satu, orang yang menghubungiku nantinya adalah gadis itu.. gadis yang selama ini selalu menghantuiku ketika mendengarkan lagu tercipta untukku. Gadis yang ku tak tahu sekarang berada dimana. Dan aku merasa diapun merasakan hal yang sama denganku sekarang.
Semua berawal dari perkenalanku dengan seseorang yang bernama ayuni. Perkenalan yang berawal saat aku menjadi kontak person acara seminar dan mencantumkan nomor teleponku. Ayuni adalah mahasiswa yang butuh informasi akan seminar. Dia mrnghubungiku. Perkenalan yang berujung persahabatan antara kami.
Waktu terasa begitu indah antara kami berdua. Tapi, semuanya berlalu begitu cepat. Tanpa ku ketahui dan memang aku tidak mau tahu ternyata ayuni sudah memiliki tunangan. Mereka telah menjalin hubungan selama 4 tahun. Aku merasa ini bukanlah suatu masalah, karena hubungan kami adalah persahabatan. Bukan suatu hubungan gelap ataukah backstreet, menikam tunangannya dari belakang. Dan itu bukanlah menjadi sifatku. Apalagi pada saat itu akupun sebenarnya sudah memiliki seorang kekasih. Jadi sangat mustahil bagi kami akan menjalin hibungan sebagai pacar atau sejenisnya. Bagiku persaudaraan diatas segalanya. Dan aku tidak mau dengan kehadiranku malah menjadikan masalah bagi orang lain.
Tetapi berbeda dengan ayuni. Dia merasa sangat bersalah dengan apa yang telah kami lakukan. Hal itu kuketahui dari seorang sahabat dekatku. Ayuni merasa bersalah dengan kekasihku. Dia menganggap kehadirannya akan merusak hubungan yang telah aku dan kekasihku jalani. Tetapi sebenarnya tidak dan aku memang tidak mengharapkan itu.
Ini akibat gossip murahan yang tersebar di sekitar kampus kami. Kebetulan aku dan ayuni satu fakultas tetapi beda jurusan. Sedangkan kekasihku kuliah di fakultas lain sementara tunangan ayuni kuliah di universitas lain tetapi masih satu kota dengan kami. Gossip itu mengatakan bahwa aku sekarang lagi melakukan pendekatan dengan ayuni. Pendekatan untuk menjadikan ayuni sebagai kekasihku. Dan gosip itu ditunjang dengan fakta kedekatanku salama ini dengan ayuni. Dan inilah penyebab rasa bersalah ayuni terhadap kekasihku.
Setelah kejadian tersebut hubungan kami mulai renggang. Berkali-kali kutahan niatku untuk menekan nomer telepon ayuni dan berbicara dengannya. Kadang berhasil kadang pula tidak. Suaranya tak seramah dulu lagi menerima teleponku dan selalu mengatakan “ ada apa man ?” dan selalu membuatku tak tahu harus menjawab apa. Semua canda dan berbagi cerita yang selama ini pernah kami jalani, hilang tak berbekas
Puncaknya dua minggu setelah itu. Karena bingung tidak ada kerjaan di hari liburan dan terasa membosankan berada dikamar, aku mengirimkan sms kepada ayuni. Berbasa basi menanyakan kabar dan apa yang sedang dia lakukan serta menceritakan bahwa sekarang aku lagi bosan dikamar. Tanpa disangka dan diduga dia membelas smsku. Dan setelah ku buka smsnya ternyata berisi singkat dan dalam. Dia cuma mengatakan lewat smsnya “ Kl bosan sms aja pacarnya “. Aku tiba-tiba terdiam menatap sms yang baru saja kuterima. Terdiam karena dalam lamunku bertanya Diamna ayuni sahabatku. Sahabat yang selama ini tempatku berbagi cerita. Menelpon hingga panas telinga. Bersms untuk berbagi keluh kesah. Inikah tanda aku akan kehilangan dia? Mungkin iya.
Setelah kejadian itu hubungan kami teputus total. Tidak ada telepon atau sms lagi. Tidak pernah lagi kami berbagi cerita. Bahkan saat aku putus dengan pacarku pun tidak satupun kabar kukirimkan padanya. Dan begitupun dia. Hanya sesekali kumendengar kabarnya. Termasuk kabar bahwa dia telah putus dengan tunangannya. Dan kabar terakhir yang kudengar adalah dia mau berangkat PKL ke daerah Kalimantan. Sementara aku pada saat itu sibuk mengerjakan skripsiku.
***
Gonta ganti pacar. Pergi kediskotik dan hura-hura. Itulah kerjaanku semenjak lulus dari kuliah. Hal ini dikarenakan setelah lulus aku langsung diterima bekerja di salah satu perusahaan asing dengan gaji diatas rata-rata. Tanpa tanggungan, kontan hidupku tanpa beban.
Tetapi beberapa hari ini hatiku jadi gelisah. Terbesit pertanyaan yang selalu menghantui pikiranku. “ Akankah aku seperti ini sepanjang hidup?”. Aku merasa iri melihat teman-teman kantorku yang menggendong anak-anak mereka ketika berbelanja di mall ataukan pada acara-acara yang melibatkan keluarga. Sedangkan aku, selalu datang sendiri. Sekarang, Pacaran bagiku merupakan hal yang menarik lagi. Selain usia yang semakin tua, nafsu setan durjana selalu menghantuiku ketika menjalin hubungan dengan lawan jenis. Sehingga tidak ada cinta yang kan terbentuk. Melainkan eksploitasi manusia.
Beberapa hari bayangan itu selalu manghantuiku. Wajah ayuni yang anggun. Dan betapa bodohnya aku karena baru sekarang menyadari. Setelah membuka semua kenangan manis. Kenangan yang selalu terukir didalam hatiku. Ternyata aku mencintainya. Cinta dalam artian sebenarnya. Cinta yang mempu membuat orang melakukan apapun untuknya.
Berbagai upaya kulakukan. Mencari di internet. Bertanya dengan kawan-kawan dekatku maupun kawan dekatnya. Tetapi hasilnya tetap nihil. Tidak ada jejak yang jelas. Ada yang mengatakan dia sekarang ada di Kalimantan. Ada yang menyatakan dia sekarang sudah pulang kekampungnya. Tetapi ada berita yang sedikit melapangkan dadaku. Menurut ibu kos tempatnya tinggal saat kuliah dulu ayuni belum menikah. Alasannya karena beliau belum mendapatkan surat undangan pernikahan ayuni yang dulu pernah dijanjikan ayuni. “ Ayuni belum menikah kok nak, ibu belum mendapatkan undangan pernikahannya. Dulu dia janji sama ibu kalau menikah pasti akan mengundang ibu dimanapun dia menikah” kata ibu itu menenangkanku.
Alasan kesendirianku sekarang tidak lain adalah aku masih merindukan ayuni. Rindu senyumnya yang akan menyapaku setiap kali aku kan membuka mata dipagi hari. Rindu akan senyumnya menemaniku dimeja makan saat sarapan, makan siang, dan makan malam. Semua itu akan mejadi hal yang indah dalam hidupku.
Tetapi, dimanakah engkau sekarang ayuni. Hal konyol ini kulakukan hanya untuk menemukan dirimu. Semoga setelah membaca kontak jodoh ini kau akan mengingatku dan sengaja kucantumkan nomor telepon agar kau menghubungiku. Aku percaya bahwa dulu kita ditemukan karena kontak person dan sekarang kita akan dipertemukan lewat kontak jodoh. Toh kedua-duanya sama-sama kontak. Hanya itulah harapku..
Bung, 22 Desember 2007





Selengkapnya »»

AKU

Aku adalah aku
Tiada yang bisa menjadi aku
Selain daripada diriku
Aku adalah aku
Aku terbaik menurut fikiranku
Aku terhebat menurut imajiku
Tiada yang berhak menjadi hakim untukku
Tuhan...
Deru tangis mengisak langkah
Panjat sukur seraya pada-Mu
Karena telah mencipta aku
Sebagai seorang aku
Sombong bukanlah sumber ispirasiku
Rendah diri bukanlah suri tauladanku
Karena aku adalah aku.
Bung, Desember 2006





Selengkapnya »»

Kamis, Desember 20, 2007

ODOK-ODOK.......

Duduk termangu di atas kasur.
Membaca bolak balik buku yang kupinjam dari temanku
Sesekali masuk ke toilet untuk membunang air kecil.
Tertidur pada saat jam didingku menunjukkan pukul tiga siang
Itulah aktivitas ku hari ini.
Aktivitas yang tidak menampakkan rutinitas manusia yang sibuk dengan beragam pekerjaan yang membebani kepala.
Tapi itulah aku. Seorang mahasiswa yang sekarang lagi libur atau lebih tepatnya meliburkan diri.
Azan magrib berkumandang. Memanggil semua insan yang pada KTP nya terdapat kata Islam. Dan mungkin aku merupakan salah satu orang yang di panggil…
Air wudhu kubasuhkan di muka, tangan, ubun-ubun, telinga dan ku tutup dengan membasuh kaki. selanjutnya ku lebarkan sajadah dan ku ambil sarung. aku hanya berharap Tuhan rela menemuiku.
Ditengah solatku, terbayang banyak hal yang sebelum solat tak pernah terpikirkan. Semua bagaikan siluet yang muncul silih berganti. Mengutak atik memori untuk keluar dalam bentuk apapun. Komat-kamit mulutku beristigfar untuk kembali memfokuskan pikiran, alhamdulilah berhasil. Semua bayangan itu hilang, tetapi celaka kemudian, karena aku sudah lupa berapa rakaat yang telah ku jalani. Terpaksa ku gagalkan solatku dan memulai rakaat baru.
Hal seperti ini sering terjadi dalam hidupku, apalagi yang berhubungan dengan kaum hawa. Entah kenapa, mereka yang nota benenya terbuat dari tulang rusuk kami ( kaum adam ) mampu memberikan suatu sensasi lain. Sensasi yang tidak hanya menghinggapi orang-orang pilihan, melainkan semua kaum adam. Ada ungkapan yang mengatakan, hati mereka begitu keras ketika dilihat dari luar, tapi cobalah menyelam kedalamnya, niscaya kau adan dapatkan benda atau apaun namanya yang paling lunak di dunia. Mungkin ini hanya bagian dari pengalaman.
Beberapa hari ini pikiranku terfokus pada suatu ungkapan yang sering keluar dari mulut kaula muda. Odok-odok !!!.. ya odok-odok. Terdiri dari dua suku kata. Sederhana ketika diucapkan. Tetapi bias memberikan bekas yang sangat dalam. Efek yang ditimbulkannyapun bias membuat orang tersenyum cuek,atau bahkan marah. Banyak pihak yang akan dilibatkan oleh dua suku kata tersebut. Dan lebih cilaka lagi, bias membuat orang berpisah…
Kata odok-odok sering direkatkan pada dua sejoli yang berusaha memadu kasih. Bias sepihak, bias kedu belah pihak, dan kebanyakan sepihak yang berujung kedua belah pihak. Kaum adam biasanya bertindak sebagai subjek dan kaum hawa sebagai objek. Dalam istilah kerennya biasa juga orang menyebutnya dengan istilah PeDeKaTe.. Sebenarnya ini hal yang lumrah terjadi. Tetapi, bisa menjadi tidak lumrah ketika kedua suku kata tersebut di noktahkan kepada orang yang sebenarnya tidak dalam proses tersebut ( odok-odok.red ). Dan hal ini sering terjadi..
Pertanyaan mendasar, apakah ketika dua orang manusia yang berbeda jenis kelamin berusaha menjalin silaturahmi bisa langsung disebut melakukan proses odok-odok? Menurut saya tidak, tetapi masih mungkin. Alasannya, ketika seseorang berusaha manjalin silaturahmi akan ada beberpa kemungkinan yang akan muncul. Pertama, memang betul odok-odok. Kedua, persahabatan/persaudaraan. Dua hal ini memang sangat tipis perbedaannya. Tetapi, tetap tidak bisa disamakan.
Hal ini penting, karena bagi sebagian orang persahabatan/persaudaraan ternya lebih penting dari sebuah odok-odok yang kemuadian ingin diakhiri dengan pacaran.
Pemahaman akan hal ini penting. Karena istilah odok-odok tersebut bisa menggugurkan niatan (tepatnya proses) seseorang yang ingin menjalin persahabatan/persaudaraan. Ini diakibatkan setiap orang akan berusaha menjaga jarak ketika label odok-odok tersebut diberikan kepada mereka. Alas an yang menguatkan argument ini adalah odok-odok memiliki kontra indikasi untuk orang yang sudah punya pasangan ( pacar/tunangan) dan berusaha setia dengan pasangannya, sementara persahabatan tidak menjadikan hal tersebut sebagai kontra indikasi.
***
Solatkupun selasai. Sesekali setan dengan kekuatannya berusaha untuk mengacaukan konsentrasiku. Tetapi alhamdulillah semua bisa ku lewati. Istigfar memang memiliki kekuatan tersendiri.
Diakhir solatku, kuangkat kedua tanganku. Seraya berdoa. Ya Allah maafkanlah dosaku, dosa kedua orang tuaku, dosa saudara-saudaraku, dosa sahabat-sahabatku, serta dosa kum muslimin dan muslimat. Ya Allah, lapangkanlah dadaku, tunjukkalh aku jalan yang benar, jalan yang lurus, jalan yang akan mengantarkan ku ke surgamu. Ya Allah jauhkanlah hambamu ini dari fitnah, terutama fitnah odok-odok. Amin….
***
Odok-odok dalam bahasa anak muda makassar berarti Pendekatan yang dilakukan untuk mengambil hati lawan jenis untuk dijadikan pacar.
Bung, 20 Desember 2007




Selengkapnya »»